Rabu, 09 Juni 2010

Adipura Oku Timur


Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, H Herman Deru (kanan) didampingi istri, kepala dinas, dan stafnya memperlihatkan Piala Adipura di Ruang Tunggu VIP Bandara Internasional SMB II Palembang, beberapa saat setelah tiba dari Jakarta, Selasa (8/6) malam. Piala Adipura ini merupakan kali kedua diraih Kabupaten OKU Timur sebagai kategori kabupaten terbersih. "sriwijayapost"

Rabu, 02 Juni 2010

Selasa, 01 Juni 2010

Jadilah seperti bintang

Jadilah seperti bintang, yang mempunyai karakter teguh pendirian, bisa menerangi diri sendiri dan orang sekitarnya, ketika mereka menjadi satu, maka mereka menjadi bisa menjadi pelopor dan penunjuk jalan kebenaran, tidak mudah terpengaruh oleh tipu muslihat musush2nya, bahkan menjadi penerang di dalam lingkungan yg jahil. "Nakhtalitu walaakin natamayyazu..."

"Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan didarat dan dilaut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui" (QS Al-An'am : 97)

Takahashi, 5 Menit Menuju ke Surga

Kuringgu… kuringgu …. kuringgu!!! (kring …kring …kring..). Suara telepon rumah Muhammad berbunyi nyaring.

Muhammad: Mosi mosi? (Hallo?)

Takahashi: Mosi mosi, Muhammad san imasuka ? (Apakah ada Muhammad?)

Muhammad: Haik, watashi ha Muhammad des. (Iya saya).

Takahashi: Watashi ha isuramu kyo wo benkyou sitai desuga, osiete moraemasenka? (Saya ingin belajar agama Islam, dapatkah Anda mengajarkan kepada saya?)

Muhammad: Hai, mochiron. (ya, sudah tentu.)

Percakapan pendek ini kemudian berlanjut menjadi pertemuan rutin yang dijadwalkan oleh dua manusia ini untuk belajar dan mengajar agama Islam.

Setelah beberapa bulan bersyahadat, Takahashi kian akrab dengan keluarga Muhammad. Dia mulai menghindari makanan haram menurut hukum Islam.

Memilih dengan hati-hati dan baik, mana yang boleh di makan dan mana yang tidak boleh dimakan merupakan kelebihannya. Terkadang tidak sedikit, keluarga Muhammad pun mendapatkan informasi makanan-makanan yang halal dan haram dari Takahashi.

“Pizza wo tabenaide kudasai. cheese ni ra-do wo mazeterukara.. (Jangan makan pizza walau pun itu adalah cheese, karena di dalamnya ada lard, lemak babi)”, nasihatnya di suatu hari. Takahashi mengetahui informasi semacam ini karena memang kebiasaan tidak membeli pizza, atau makanan produk warung di Jepang memang sudah terpelihara sebelumnya di keluarga Muhammad.

Toko kecil makanan halal milik keluarga Muhammad, menjadi tumpuan Takahashi dalam mendapatkan daging halal. Suatu ketika Takahashi ingin makan daging ayam kesukaannya, tapi dia ngeri kalau melihat daging ayam bulat (whole) mentah yang ada di plastik, dan tidak berani untuk memotongnya. Dengan senang hati, Muhammad memotong ayam itu untuk Takahashi. Dia potong bagian pahanya, sayapnya, dan badannya menjadi beberapa bagian.

Setiap pekan, Takahashi terkadang memesan sosis halal untuk lauk, bekal makan siang di kantor. Setiap pagi ibunya selalu menyediakan menu khusus (baca: halal) untuk pergi ke kantor tempat dia bekerja. Sebagai ukuran muallaf Jepang yang dibesarkan di negeri Sakura, luar biasa kehati-hatian Takahashi dalam memilih makanan yang halal dan baik. Terkadang Muhammad harus belajar dari Takahashi tentang keimanan yang dia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Pernah dalam suatu percakapan tentang suasana kerja, Takahashi menggambarkan bagaimana terkadang sulitnya menjauhi budaya minuman sake di lingkungan tempat kerjanya. Di Jepang, suasana keakraban hubungan antara atasan dan bawahan atau teman bekerja memang ditunjukkan dengan saling memberikan minuman sake ke gelas masing-masing.

Dalam kondisi hidup ber-Islam yang sulit, Takahashi ternyata terus melakukan dakwah kepada ibunya. Beberapa bulan kemudian akhirnya ibunya pun menjadi muallaf dengan nama Qonita, nama pilihan Takahashi sendiri buat ibu yang dia cintainya. Sampai saat ini, bagaimana dia mendapatkan nama itu, tidak ada seorang pun yang tahu, kecuali Takahashi.

Beberapa bulan berlalu, pertemuan kecil-kecilan berlangsung …terlontar dari mulutnya suatu kalimat.

“Watashi ha kekkon simasu (Saya mau menikah)….”, ujarnya.

Dengan proses yang panjang, akhirnya dia mendapatkan jodohnya, wanita Jepang yang cantik, yang dia Islamkan sebelumnya. Setahun kemudian, suatu hari Takahashi datang ke rumah Muhammad dengan istrinya yang berkerudung, ikut serta juga buah hati mereka yang telah hadir di dunia ini.

Pada suatu hari, iseng-iseng Muhammad bertanya kepada Takahashi, “Apa yang menyebabkan Takahashi lebih tertarik dengan Islam?”

“Sebenarnya saya belajar juga Kristen, Budha dan Todoku (Agama moral) selain Islam,” Takahashi menjelaskan.

“Masih ingat dengan telepon kita dulu? Waktu pertama kali aku telepon ke Muhammad beberapa bulan dulu”, sambungnya.

“Iya ingat sekali”, jawab Muhammad.

“Kita waktu itu membuat perjanjian untuk bertemu di suatu tempat bukan?”, tanya Takahashi.

“Iya benar sekali”, sambung Muhammad lagi sambil mengingat-ingat kejadian saat itu.

“Saya sungguh ingin mantap dengan Islam, karena Muhammad datang 5 menit lebih dulu dari pada waktu yang kita janjikan, dan Muhammad datang terlebih dahulu dari pada aku. Muhammad pun menungguku waktu itu”, jawab Takahashi beruntun.

“Karena itu aku yakin, aku akan bersama dengan orang-orang yang akan memberikan kebaikan”, sambungnya lagi.

Jawaban Takahashi membuat Muhammad tertegun, Astaghfirullah sudah berapa kali menit-menitku terbuang percuma, gumam Muhammad.

Begitu besar makna waktu 5 menit saat itu untuk sebuah hidayah dari Allah SWT. Subhanallah, 5 menit selalu kita lalui dengan hal yang sama, akan tetapi 5 menit waktu itu sungguh sangat berharga sekali bagi Takahashi.

Bagaimana dengan 5 menit yang terlewat barusan, milik Anda?

===

source:dakwatuna.com

Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak

Gangguan Perkembangan pada Anak

Manusia dalam hidupnya selalu mengalami perkembangan. Dari mulai
dilahirkan sebagai seorang bayi, berkembang menjadi anak-anak, remaja, dewasa,
tua dan akhirnya meninggal dunia. Dalam perjalanannya tersebut tidak sedikit
yang mengalami berbagai gangguan dan permasalahan yang kemudian disebut
sebagai hambatan atau gangguan perkembangan. Sebuah perkembangan yang
terjadi pada diri manusia akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya,
karenannya perlu ada perhatian khusus dalam masalah ini sebagai tindakan
preventif, sehingga harapannya perkembangan yang akan berlangsung selanjutnya
dalam kondisi yang positif. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan
sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangan yang
dialaminya.

Jenis Gangguan perkembangan anak

a. Keterbelakangan mental (Mental Retardetion)
Definisi Keterbelakangan mental
Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan yang
ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata
disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri
(berprililaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 10 tahun.

Gejala Keterbelakangan Mental
Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. Pada
sebagian besar kasus RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25% kasus
yang memiliki penyebab yang spesifik (Maharani,2007).
Secara kasar, penyebab RM dibagi menjadi beberapa kelompok:
1. Trauma (sebelum dan sesudah lahir)
• Perdarahan intrakranial sebelum atau sesudah lahir
• Hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau sesudah lahir
• Cedera kepala yang berat

2. Infeksi (bawaan dan sesudah lahir)
• Rubella kongenitalis
• Meningitis
• Infeksi sitomegalovirus bawaan
• Ensefalitis
• Toksoplasmosis kongenitalis
• Infeksi HIV
3. Kelainan kromosom
• Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindroma Down)
• Defek pada kromosom (sindroma X yang rapuh,sindroma Angelman,
sindroma Prader-Willi)
• Translokasi kromosom dan sindroma cri du chat
4. Kelainan genetik dan kelainan metabolik yang diturunkan
• Galaktosemia
• Penyakit Tay-Sachs
• Fenilketonuria
• Sindroma Hunter
• Sindroma Hurler
• Sindroma Sanfilippo
• Leukodistrofi metakromatik
• Adrenoleukodistrofi
• Sindroma Lesch-Nyhan
• Sindroma Rett
• Sklerosis tuberose
5. Metabolik
• Sindroma Reye
• Dehidrasi hipernatremik
• Hipotiroid kongenital
• Hipoglikemia
6. Keracunan
• Pemakaian alkohol, amfetamin dan obat lain pada ibu hamil
• Keracunan metilmerkuri
• Keracunan timah hitam
7. Gizi
• Kwashiorkor
• Marasmus
• Malnutrisi
8. Lingkungan
• Kemiskinan
• Status ekonomi rendah
• Sindroma deprivasi.
Diagnosa Keterbelakangan mental
Tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata bisa dikenali dan diukur
melalui tes kecerdasan standar (tes IQ), yang menunjukkan hasil kurang
dari 2 SD (standar deviasi) dibawah rata-rata (biasanya dengan angka
kurang dari 70, dari rata-rata 100).

Pengobatan Keterbelakangan mental
Tujuan pengobatan yang utama adalah mengembangkan potensi anak
semaksimal mungkin. Sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan
khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk
membantu anak berfungsi senormal mungkin. Pendekatan perilaku sangat
penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak RM (Maharani,
2007).

Pencegahan Keterbelakangan mental
Konsultasi genetik akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada
orang tua dari anak RM mengenai penyebab terjadinya RM.
Vaksinasi MMR secara dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella
(campak Jerman) sebagai salah satu penyebab RM.

Amniosentesis dan contoh vili korion merupakan pemeriksaan diagnostik
yang dapat menemukan sejumlah kelainan, termasuk kelainan genetik dan
korda spinalis atau kelainan otak pada janin.
Setiap wanita hamil yang berumur lebih dari 35 tahun dianjurkan untuk
menjalani amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena memiliki resiko
melahirkan bayi yang menderita sindroma Down.
USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak. Untuk
mendeteksi sindroma Down dan spina bifida juga bisa dilakukan pengukuran
kadar alfa-protein serum.
Diagnosis RM yang ditegakkan sebelum bayi lahir, akan memberikan
pilihan aborsi atau keluarga berencana kepada orang tua.
Tindakan pencegahan lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya RM:
• Genetik
Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan
konsultasi genetik untuk keluarga-keluarga yang memiliki resiko dapat
mengurangi angka kejadian RM yang penyebabnya adalah faktor
genetik.
• Sosial
Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan dan
menyelenggarakan pendidikan yang baik dapat mengurangi angka
kejadian RM ringan akibat kemiskinan dan status ekonomi yang rendah.
• Keracunan
Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri serta
racun lainnya akan mengurangi RM akibat keracunan. Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan efek dari pemakaian alkohol dan obat-
obatan selama kehamilan dapat mengurangi angka kejadian RM.
• Infeksi
Pencegahan rubella kongenitalis merupakan contoh yang baik dari
program yang berhasil untuk mencegah salah satu bentuk RM.
Kewaspadaan yang konstan (misalnya yang berhubungan dengan
kucing, toksoplasmosis dan kehamilan), membantu mengurangi RM
akibat toksoplasmosis.

b. Autis

Definisi Autis
Autisme bukanlah penyakit menular, namun suatu gangguan
perkembangan yang luas yang ada pada anak. Seorang ahli mengatakan
autisme adalah dasar dari manusia yang berkepribadian ganda (Sizhophren).
Autis pada anak berbeda-beda tarafnya dari yang ringan sampai yang berat.
Autis dapat terjadi pada siapa saja tanpa membedakan perbedaan status
sosial maupun ekonomi. Dengan perbandingan 4:1 pada anak laki-laki. IQ
pada anak autis bisa dari yang rendah sampai IQ yang tinggi (Gunawan,
2001).

Gejala-gejala pada anak Autis
Gejala pada anak autis sudah tampak sebelum anak berumur 3 tahun, yaitu
antara lain dengan tidak adanya kontak mata, dan tidak menunjukkan
responsif terhadap lingkungan. Jika kemudian tidak diadakan terapi, maka
setelah usia 3 tahun perkembangan anak terhenti/mundur, seperti tidak
mengenal suara orang tuanya dan tidak mengenal namanya.

Jenis-jenis Autis
Jenis-jenis autis dibedakan menjadi dua:
1. Autisme disertai hiperaktif (aktif)
2. Autisme tidak disertai hiperaktif (pasif)
Penyebab Autis
Penyebab utama belum diketahui dengan pasti. Autisme diduga disebabkan
oleh gangguan neurobiologis pada susunan syaraf pusat:
• Faktor genetik
• Gangguan pertumbuhan sel otak pada janin
• Gangguan pencernaan
• Keracunan logam berat
• Gangguan Auto – Imun

Cara Penanggulangan Autis
Berdasarkan adanya gangguan pada otak, Autisme tidak dapat sembuh
total tetapi gejalanya dapat dikurangi, perilaku dapat diubah ke arah positif
dengan berbagai terapi.
1. Mengamati perilaku anak secara mendalam
2. Mengetahui riwayat perkembangannya
3. Pemeriksaan medis (kerja sama dengan dokter, psikolog)
4. Melakukan terapi wicara dan perilaku

c. Conduct Disorder
Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku yang mana anak sulit
membedakan benar salah, baik buruk; sehingga anak merasa tidak bersalah
walaupun dia sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi
perkembangan sosial anak tersebut maupun perkembangan lainnya. Demikian
pula perilaku agresif seorang anak, harus ada suatu langkah yang dapat
memperbaikinya.
Simpton conduct disorder
Menurut DSM (Diagnostic of Statistical Manual of Mental Disorder), Conduct
disorder merupakan suatu pola perilaku yang terus berulang di mana hak
dasar orang lain atau norma atau aturan dalam masyarakat dilanggar, yang
dimanifestasikan dengan keberadaan tiga ( atau lebih ) kriteria berikut dalam
12 bulan terakhir, dan sedikitnya satu kriteria harus ada dalam 6 bulan
terakhir (Jurnal, 2003).

Agresi terhadap orang-orang dan binatang:
1. Sering marah-marah,menakuti orang lain
2. Sering memulai perkelahian, fisik
3. Mengguanakan senjata yang dapat menyebabkan ancaman fisik
serius (tongkat pemukul, batu, pisau, dan lain lain)
4. Melakukan kekejaman fisik kepada binatang
5. Melakukan kekejaman fisik kepada orang lain.

Perusakan Properti atau barang-barang:
1. Melempar-lempar barang yang ada dihadapannya ketika marah
2. Melempar barang-barang untuk melukai seseorang atau binatang

Jenis-jenis conduct disorder
Dibawah ini merupakan beberapa kategori conduct disorder menurut The
ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorders yang dikeluarkan oleh
World Health Organization (WHO, 1992).
1. Conduct disorder yang dibatasi dalam konteks keluarga: merupakan
conduct disorder yang meliputi perilaku abnormal sepenuhnya, atau
hampir sepenuhnya, dibatasi dengan rumah dan atau interaksi dengan
keluarga.
2. Conduct disorder yang tidak terisolasi: merupakan conduct disorder yang
ditandai dengan kombinasi perilaku disosial dan agresif yang berulang
(tidak hanya perilaku melawan, menyimpang, atau mengganggu),
dengan abnormalitas yang dapat menembus secara signifikan dalam
hubungan individualnya dengan anak-anak yang lain.
3. Conduct disorder yang terisolasi: merupakan conduct disorder yang
meliputi perilaku sosial dan agresif yang berulang (tidak hanya perilaku
melawan, menyimpang, atau mengganggu), yang terjadi pada individu
yang terintegrasi dengan baik ke dalam peer group-nya.
Treatment bagi anak dengan conduct disorder:
• Trannning bagi orang tua untuk dapat mengenali perilaku anak atau
remaja yang mengalami conduct disorder
• Terapi keluarga
• Tranning problem solving skills untuk anak dan remaja tersebut
• Community base service yang difokuskan pada anak-anak dalam keluarga
atau lingkungan disekitarnya
Terapi yang mungkin dilakukan untuk anak penyandang conduct disorder
adalah sebagai berikut:
• Pendekatan Cognitive-Behavioral
Tujuan dari Cognitive-Behavioral adalah untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam Problem solving skills, Communications skills,
Impuls control, dan Anger management skills.


• Family theraphy
Family theraphy adalah terapi yang mengfokuskan pada perubahan
system keluarga seperti meningkatkan communications skills dan interaksi
dalam keluarga.
• Peer group theraphy
Peer group theraphy adalah terapi yang difokuskan peningkatan social
skills dan interpersonal skills
• Medication
Meskipun bukan merupakan threatment yang efektif, namun obat dapat
digunakan untuk simpton atau gangguan yang responsive terhadap obat-
obatan.
d. Attentation Deficit Hyperactive Disorders (ADHD)
Adalah kependekan dari Attentation Deficit Hyperactive Disorders yang
merupakan istilah yang paling sering digunakan untuk menyatakan suatu
keadaan yang memiliki karakterisrik utama ketidakmampuan memusatkan
perhatian,impulsivitas, dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan perkembangan
anak (Jurnal, 2003).

Penyebab ADHD
Ditimbulkan Karena faktor lingkungan sosial atau karena metode
pengasuhan anak, penyebab yang paling subtansi dan paling diyakini
adalah faktor neurologi dan faktor genetis. Semua faktor memberikan
dampak peningkatan terhadap gangguan.
Gejala pada Attentation Deficit Hyperactive Disorders (ADHD)
ADHD membedakan tiga tipe gejala :
1. INATTENTION(Kurangnya perhatian) :
• Sering gagal dalam memberi perhatian secara erat secara jelas atau membuat kesalahan yang tidak terkontrol
• Sering mengalami kesulitan menjaga perhatian/ konsentrasi dalam menerima tugas atau aktifitas bermain.
• Sering kelihatan tidak mendengarkan ketika berbicara secara langsung
• Sering kesulitan mengatur tugas dan kegiatan
• Sering menghindar, tidak senang atau enggan mengerjakan tugas yang membutuhkan usaha (seperti pekerjaan sekolah atau perkerjaan rumah)
• Sering kehilangan suatu yang dibutuhkan untuk tugas atau kegiatan ( permainan, tugas sekolah, pensil, buku dan alat sekolah lainnya ))
• Sering mudah mengalihkan perhatian dari rangsangan dari luar yang tidak berkaitan
• Sering melupakan tugas atau kegiatan sehari-hari

2. HIPERAKTIFITAS :
• Sering merasa gelisah tampak pada tangan, kaki dan menggeliat dalam tempat duduk
• Sering meninggalkan tempat duduk dalam kelas atau situasi lain yang mengharuskan tetap duduk.
• Sering berlari dari sesuatu atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak seharusnya (pada dewasa atau remaja biasanya terbatas dalam keadaan perasaan tertentu atau kelelahan )
• Sering kesulitan bermain atau sulit mengisi waktu luangnya dengan tenang.
• Sering berperilaku seperti mengendarai motor
• Sering berbicara berlebihan

3. IMPULSIF :
• a.Sering mengeluarkan perkataan tanpa berpikir, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaannya selesai.
• b. Sering sulit menunggu giliran atau antrian
• c. Sering menyela atau memaksakan terhadap orang lain (misalnya dalam percakapan atau permainan).


Pengobatan / terapi ADHD
• Terapi Medikasi
Terapi medikasi atau famakologi adalah penanganan dengan mengguanakan obat-obatan.
• Terapi Nutrisi
Terapi nutrisi adalah terapi yang mengacu pada keseimbanganan
makana. Seperti keseimbangan karbohidrat, penanganan gangguan
pencernaan.
• Terapi Biomedis
Terapi biomedis dilakukan dengan pemberian suplemen nutrisi, defisiensi
mineral, essential fatty Acids, gangguan metabolism asam amino dan
toksisitas ligam berat.
• Terapi modifikasi prilaku
Terapi modifikasi perilaku harus melalui pendekatan perilaku secara
langsung, dengan lebih mengfokuskan pada perubahan spesifik.
Modifikasi perilaku merupakan pola penanganan yang paling efektif
dengan positif dan dapat menghindarkan anak dari perasaan frustasi,
marah, dan berkecil hati menjadi perasaan yang penuh percaya diri.